Ragam Pendapat Ulama Tentang Jumlah Sholat Tarawih

Ragam Pendapat Ulama Tentang Jumlah Sholat Tarawih

dakwahpedia.com. Pendapat ulama tentang sholat tarawih berbeda-beda. Sebagian ulama berpendapat bahwa sholat tarawih adalah sholat sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan), sehingga sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim, terutama pada bulan Ramadan.

Beberapa ulama berpendapat bahwa sholat tarawih sebaiknya dilakukan secara berjamaah di masjid, karena akan mendapatkan pahala yang lebih besar dan dapat mempererat tali silaturahmi antar umat muslim. Namun, sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa sholat tarawih juga dapat dilakukan secara mandiri di rumah bersama keluarga.

Sholat Tarawih adalah sholat sunnah yang  dilakukan pada bulan Ramadan setelah sholat Isya dan sebelum sholat Witir. Sholat ini dilakukan secara berjamaah dan biasanya dilaksanakan di masjid, meskipun dapat dilakukan juga di rumah bersama keluarga.

Jumlah rakaat sholat tarawih tidaklah menjadi kesepakatan di kalangan ulama. Sebagian ulama berpendapat bahwa sholat tarawih sebaiknya dilaksanakan sebanyak 20 rakaat, sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu ketika menetapkan sholat tarawih di masjid. Namun, sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa jumlah rakaat sholat tarawih sebaiknya tidak melebihi 8 rakaat, mengacu pada apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali menyatakan, bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat. Sebagian ulama mazhab Maliki berpendapat bahwa jumlah rakaatnya 36 rakaat. Sedangkan sebagian ulama mazhab Hanafi menegaskan, jumlah rakaat tarawih adalah 8 rakaat.

Dari pendapat di atas, tampaknya pendapat yang menyatakan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat merupakan pendapat yang sangat kuat, dan merupakan pendapat mayoritas ulama dari mazhab empat. Meskipun demikian, hendaknya perbedaan pendapat ini bisa kita sikapi dengan bijak dan toleran.

Namun demikian, penting untuk diingat bahwa jumlah rakaat bukanlah yang utama dalam sholat tarawih. Yang terpenting adalah kualitas dan khusyuk dalam pelaksanaannya, serta dilakukan dengan penuh ikhlas dan mengharapkan pahala dari Allah SWT semata. Oleh karena itu, masing-masing muslim dapat memilih jumlah rakaat sholat tarawih sesuai dengan keyakinannya dan kemampuannya, selama tetap mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Penulis konten telah berpengalaman dalam bidang ilmu agama islam dan telah kuliah di fakultas syari’ah progam studi hukum islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anda mungkin suka juga :