Kapan Waktu Niat Zakat Fitrah ? Ini Penjelasannya

Kapan Waktu Niat Zakat Fitrah ? Ini Penjelasannya
Kapan Waktu Niat Zakat Fitrah ?

dakwahpedia.com. Zakat Fitrah atau disebut juga Zakat Al-Fitri adalah zakat yang dikeluarkan pada bulan Ramadan sebagai tanda syukur atas nikmat sehat dan kesempatan untuk berpuasa selama bulan tersebut. Besar zakat fitrah umumnya ditentukan berdasarkan jenis makanan pokok yang dikonsumsi oleh mayoritas masyarakat setempat, seperti beras, jagung, atau gandum atau zakat fitri dengan uang.

Besarnya zakat fitrah untuk setiap orang biasanya setara dengan satu sha (sekitar 2,5 kg) dari makanan pokok tersebut. Zakat fitrah harus dibayarkan sebelum pelaksanaan sholat idul fitri dan dapat diberikan kepada lembaga atau organisasi yang ditunjuk oleh pemerintah atau langsung disalurkan kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat).

Zakat fitrah memiliki tujuan untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan selama berpuasa, serta memberikan kesempatan bagi fakir miskin untuk merayakan hari raya dengan cukup dan layak. Zakat fitrah juga dapat memperkuat persaudaraan antara sesama muslim, karena melalui zakat fitrah, kita dapat membantu saudara-saudara muslim yang kurang mampu.

Waktu untuk membayar Zakat Fitrah adalah pada bulan Ramadan, tepatnya sebelum pelaksanaan Sholat Idul Fitri dilaksanakan. Maka, jika seseorang memiliki kemampuan untuk membayar Zakat Fitrah, sebaiknya segera membayarnya sebelum waktu tersebut tiba.

Pembayaran Zakat Fitrah sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum pelaksanaan Sholat Idul Fitri. Hal ini bertujuan agar lembaga atau organisasi yang ditunjuk oleh pemerintah atau orang yang berhak menerima zakat dapat memanfaatkan zakat tersebut dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.

Zakat fitrah merupakan suatu kewajiban yang membutuhkan niat supaya dianggap sah. Hal ini kerap menimbulakan masalah pasalnya praktek yang terjadi di masyarakat adalah niat zakat fitrah dulu baru beras zakatnya diberikan pada yang berhak menerima, padahal kita tau bahwa niat harus bersamaan dengan pekerjaan.

Dalam masalah niat zakat fitrah Imam Nawawi R.A menjelaskan dalam Kitab Al – Majmu’ Syarah Muhadzab :

: “يجوز تقديمها على الدفع للغير قياسًا على الصوم؛ لأن القصد سد خلة الفقير، وبهذا قال أبو حنيفة، وصححه من لا يُحصى من الأصحاب، وهو ظاهر نص الشافعي في الكفارة فإنه قال: لا تجزئه حتى ينوي معها أو قبلها، قال أصحابنا: والكفارة والزكاة سواء” انتهى من “المجموع

Boleh mendahulukan niat zakat darpada memberikan kepada orang lain karena di Qiyaskan denga niat puasa, dan juga tujuan dari zakat adalah membantu orang faqir, oleh karena itu Imam Abu Hanifah dan para shahabatnya membenarkan, dan masalah ini sudah jelas dalam nash Imam Syafi’i pada masalah kafarat, imam syafi’i berkata tidak tercukupkan sebuah kafarat sampai dia niat bersamaan atau sebelumnya, ashab Syafi’i berkata kafarat dan zakat itu sama“.

Kesimpulannya adalah niat zakat fitrah boleh dilakukan sebelum menyerahkan zakat kepada orang yang berhak karena di qiyaskan dengan niat puasa yang dilakukan sebelum puasa walaupun hakikatnya niat harus bersamaan dengan pekerjaan.

Penulis konten telah berpengalaman dalam bidang ilmu agama islam dan telah kuliah di fakultas syari’ah progam studi hukum islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anda mungkin suka juga :