Mukbang Menurut Hukum Islam

Mukbang Menurut Hukum Islam

Maraknya fenomena mukbang

Mukbang adalah salah satu jenis tontonan yang seringkali dilihat oleh penikmat YouTube. Biasanya, mukbang menampilkan seseorang yang sedang makan dalam jumlah banyak atau porsi jumbo. Namun, tidak hanya makan dalam porsi banyak atau besar, mukbang juga acapkali dilakukan dengan menu makanan ekstrim.

Mukbang adalah istilah yang berasal dari Korea Selatan. Dirangkum dari laman Mashed.com, kata mukbang berasal dari kata Muk-ja berarti makan, dan bang-song berarti siaran. Jadi, arti mukbang adalah istilah bagi orang-orang yang menyiarkan diri mereka sendiri melalui internet saat mereka sedang mengonsumsi makanan yang umumnya dengan porsi yang banyak.

Pengucapan kata mukbang pun biasanya adalah “mook-bong” atau “moak-bahng.” Tentu konten creator mukbang dalam usahanya meningkatkan jumlah view akan melakukan segala upaya, diantarnya mengusahakan suara memakan makanan dengan microfon seakan makanan yang dimakan benar-benar lezat dan enak, termasuk juga memakan makanan yang kadang aneh atau bahkan di luar kewajaran manusia seperti memakan makanan mentah, daun-daun dll.

Baca juga : Hukum menyentuh al quran braille

Makan berlebihan seperti yang biasa dilakukan dalam video mukbang tentunya memberikan dampak tertentu pada tubuh. Apalagi, jika makanan yang disantap dalam video mukbang adalah jenis yang tidak sehat seperti chicken, nugget dan makanan cepat saji.

Bahaya mukbang adalah bisa menyebabkan pembuat kontennya mengonsumsi lemak jenuh dan kalori dalam jumlah banyak dari makanan-makanan tersebut. Ahli diet Theresa Kinsella mengatakan kepada The New York Times, “Resiko kesehatan jangka pendek (mukbang) adalah ketidak nyamanan fisik, gangguan pencernaan, lesu, dan kelelahan”. Dia menambahkan, dalam jangka panjang, bahaya mukbang bisa menyebabkan kenaikan berat badan, penyakit jantung, dan diabetes.

Namun mukbang juga dianggap sebagai sarana yang mengispirasi oleh sebagian penonton yang memang punya ganggugan dalam nafsu makan, tak jarang mereka memanfaatkan momen konten creator yang sedang memakan makanan sebagai sarana untuk meningkatkan nafsu makannya. Menurut beberapa riset mereka yang menonton video mukbang mengalami peningkatan nafsu makan. Hal ini diduga disebabkan oleh pelepasan hormon serotonin, endorfin, dan dopamin yang membuat penontonnya merasa bahagia dan termotivasi untuk makan lebih banyak.

Mukbang dalam tinjauan syariat islam

Dalam pandangan syariat islam mukbang hukumnya diperbolehkan selama memenuhi beberapa unsur sebagai berikut

  1. Tidak ada dloror yang umumnya tidak bisa diterima oleh masyarakat (la yuhtamalu adatan).
  2. Tidak sampai Isrof atau kenyang yang berlebihan (fauqo as-siba’).
  3. Tidak ada tujuan pamer atau kesombongan.

Jika bermotif untuk meningkatkan nafsu makan penonton seperti dalam kasus di atas hukumnya bisa menjadi baik (hasan) jika telah memenuhi syarat-syarat sebagaima di atas.

Baca juga : Hukum menjadi food blogger

Jenis makanan yang menimbulkan bahaya (dloror) secara umum terbagi menjadi dua;

  1. Makanan yang dzatiyahnya terdapat dloror, baik bahaya tersebut Kembali kepada akal atau jasad, maka hukumnya mutlak haram.
  2. Makanan yang dlorornya karena faktor lain (dloror ghoiru dzati) maka hukumnya haram bagi orang yang menduga ada dloror. Sedangkan jika masih ragu atau bahkan yakin tidak ada dloror hukumnya halal.

Batasan fauqo syiba’ adalah makan melebihi sepertiga isi perut atau sampai seseorang tidak ada hasrat lagi dengan makanan tersebut. Dalam permasalahan ini, ulama berbeda pendapat sbb;

  1. Makruh
  2. Haram
  3. Diperinci, yakni haram jika menyebabkan dloror atau harta yang dimakan milik orang lain seperti makanan suguhan.

Isrof yang diharamkan pada poin jawaban di atas adalah mentashorufkan harta untuk kemaksiatan. Sedangkan jika ditashorufkan untuk makanan halal, maka hanya sebatas makruh selama tidak ada dloror.

Referensi :

تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي ص 7-435

وصرح الشيخان بكراهة الأكل فوق الشبع وآخرون بحرمته ويجمع بحمل الأول على مال نفسه الذي لا يضره والثاني على خلافه ويضمنه لصاحبه ما لم يعلم رضاه به كما هو ظاه ر .قوله وصرح الشيخان إلخ( عبارة المغني وصرح الماوردي بتحريم الزيادة على الشبع أي إذا لم يعلم رضا مالكه وأنه لو زاد لم يضمن الأذرعي وفيه وقفة انت هى اهـ وفي سم والسيد عمر بعد ذكر مثل ذلك عن شرح الروض ما نصه وعبارة الكنز ولا يضمن وإن حرمت الزيادة انتهت اه . )قوله فوق الشبع(

وحد الشبع أن لا يعود جائعا اهـ مغني. )قوله فوق الشبع( أي المتعارف لا المطلوب شرعا وهو أكل نحو ثلث البطن اهـ عبارة السيد عمر يظهر ضبطه بأن يصير لا يشتهي ذلك المأكول اهـ فتح اهـ سيد عمر. )قوله بحمل الأول( أي القول بالكراهة وقوله الثاني أي القول بالحرمة اهـ ع ش )قوله على خلافه( أي بأن كان مال غيره أو ضره اهـ سم .

تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي ) 9 / 387 )

)قوله إلا لمن لا يضره( أي القليل منه أما الكثير فيحرم. اهـ ع ش )قوله ونبت ولبْ جوز أنه سم أومن غير مأكول( كذا في العباب قال الشارح في شرحه كما ذكره القاضي لكن اعترضه النووي بأنه يتعين تخريجهما أي النبت واللبْ المذكورين على الأشياء قبل الشرع فالصحيح لا حكم فيحلان انتهى. اهـ سم )قوله جوز( لعل المراد به الظن لا ما يشمل التوهم، وإلا ففيه حرج لا يخفى فليراج ع

حاشية البجيرمي على الخطيب ج 3 ص 459

وصرح الشيخان بكراهة الأكل فوق الشبع وآخرون بحرمته، ويجمع بينهما بحمل الأول على مال نفسه الذي لا يضره والثاني على خلافه ويضمنه لصاحبه ما لم يعلم رضاه به كما هو ظاهره. اه. ابن حجر. والأحسن أن يقال: إن التحريم محمول على حالة الضرر سواء كان من ماله أو من مال غيره، والقول بالكراهة على غيرها كما يؤخذ ذلك من قول الشارح الآتي؛ وإنما حرمت؛ لأنها مؤذية للمزاج،فالحكم يدور مع هذه العلة لا على كونه مال نفسه أو غيره على ما اعتمده زي .

 

Penulis konten telah berpengalaman dalam bidang ilmu agama islam dan telah kuliah di fakultas syari’ah progam studi hukum islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anda mungkin suka juga :